komettarius
2 min readJun 30, 2023

Bagaimana bisa aku berandai memilikimu secara paksa sedangkan aku saja tidak ingin hidup bersama cinta?

Matahari menyapa penghuni bumi, sembari bersemoga hari ini baik-baik saja. Tetapi ternyata pengharapan itu tak mampu hadir di hidupku yang hampa.

Hujan yang diutus di pelupuk mata, banjir begitu saja untuk waktu yang lama. Aku tak meminta, bahkan aku selalu berdoa. Untuk dirimu, kebahagiaanmu, kesukaanmu, duniamu yang diluar kendaliku, karena asal kau tahu bahwa aku menyayangimu.

Satu tanggal di akhir bulan juni, rapalan baik-baik yang selalu ku selipkan namanya hancur lebur. Berantakan, ia di belenggu oleh kesedihan.

Kepada siapa lagi aku harus percaya di dunia? Pada akhirnya semua keturunan nabi Adam sama saja, sama-sama datang hanya untuk menyapa kemudian memberi luka. Padahal, teringat dengan jelas lantunan kata-kata manismu kala itu, kalau kamu tidak akan pergi dan membiarkan diri ini di selimuti oleh rasa sepi.

Yah salahku juga bisa-bisanya mudah percaya oleh perkataan buaya.

Kamu suka ya lihat aku menderita?

Atau.. memang itu tujuan awalnya?

Kamu mau kekal ya di dalam tulisanku?

Padahal tanpa kamu tahu dari kejauhan tempat mu melanjutkan hidup yang semestinya, ada aku disini yang selalu ingin menjadi sandaranmu ketika kau lelah menghadapi skenario buruk semesta yang kurang ajar susunannya. Ada aku yang selalu ingin menjadi pelukan yang kau rindukan di kala menghabiskan hari dengan persoalan hidup yang tak ada habisnya. Ada aku yang masih mau menjadi telinga untuk menampung seluruh cerita mu tentang hari ini maupun masa lalu. Ada aku yang bersedia menjadi tempat kau bisa menunjukkan bahwa dirimu sedang ingin di belai sambil ku bisikkan “everything’s gonna be okay. You did well today.. okaay". Dan ada aku yang sangat ingin memeluk punggungmu dan memastikan tak ada tikaman dari belakang oleh pisau manusia menyebalkan yang mengiris hati kecilmu.

Aku selalu ingin menjadi,

meskipun aku tahu aku tak pantas untuk bermimpi.

Dan kini, aku tak punya tempat cerita lagi. Akan kah untaian hubungan tanpa nama ini berada di ujung kematian yang usai?

Selesai tanpa memulai?

Kalaupun terjadi, aku lebih memilih mati daripada berandai andai memiliki sesuatu yang tidak pernah tuhan restui.

komettarius
komettarius

Written by komettarius

Hanya manusia biasa yang gemar mengais kata-kata.

No responses yet