Panggil saja aku— Komet.

Aku suka nama itu. Karena aku berharap bisa menjadi sebuah bintang jatuh yang membawa segenap harapan di setiap pertemuan. Aku adalah seni terburuk yang terbentuk. Aku adalah fana yang tak pernah nyata. Aku adalah baik-baik saja yang sebenernya terbalut luka. Aku adalah pilu yang tak mau mengaku. Aku adalah aku, yang tak pernah menjadi pemeran utama di film ku. Aku adalah sayap yang berkali-kali patah. Aku adalah sosok yang sering sekali menyerah.

Aku tidak mengerti kenapa aku ingin menulis tentang sebagian diriku disini. Tentang sebagian hidup yang terkadang biru, terkadang juga abu.

Sepertinya tidak ada hal menarik yang perlu ku tuangkan ke dalam tulisan mengenai “aku". Aku menulis apa yang aku suka, apa yang aku mau, dan apa yang membuat ku sendu.

Sejatinya tidak ada yang abadi di dunia ini. Pertemuan dan perpisahan, sudah menjadi hukum alam yang sudah sepatutnya terjadi. Tanpa di minta, tanpa meminta. Tetapi aku mau tulisan ku hidup lebih lama dari umur manusia. Karena dia menceritakan apa yang membuat penulisnya merasa bahwa hidup semenyenangkan itu. Tanpa perlu ada upacara pemakaman, semoga tulisanku selalu abadi walaupun subjek nya telah pergi.

Selamat membaca rangkaian puisi serta gertakan isi kepala seorang perempuan keras kepala yang masih mencari apa itu arti hidup yang sesungguhnya! ❤