Harapku diujung temu serupa dengan menunggu kehadiranmu. Kala dulu, aku dengan sekotak suka menyelami tubuh malam agar bisa menikmati waktu bersamamu. Duduk manis semanis senyum milikmu yang tak pernah bisa mengisi ruang kosong bibirku. Lalu mendengar suaramu bersamaan sepoian angin yang berlalu, aku suka momen itu.
Aku selalu suka tentangmu.
Brengseknya skenario semesta di tiap hari yang ku langkahi, menjadi hal mudah ketika kamu mencium nestapa dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Aku percaya semua akan baik-baik saja asal kamu yang bicara.
Saat kewarasan merangkak ke kepalaku, harapan yang selalu kupanjatkan adalah bisa berhenti menulismu. Lagipula, perihal apalagi yang harus kutulis tentang kamu? Bagian mana lagi yang harus kutulis meski "kita" sudah lama tiada?
Kalimat usai telah meraba jiwa kita. Berbisik lirih menyatakan kisah kita tamat diakhir kalimat. Aku tertawa mendengarnya. Aku mencoba menerima, karena aku tahu aku tidak pernah melihat ada masa depan di diantara kita.
Dan juga, selama merangkai kisah yang tidak pernah ada gunanya, aku bertanya-tanya sampai kapan kita mampu bersandiwara? Sampai kapan kamu berhenti membuatku jatuh suka? Sampai kapan kamu menyiram tanaman cinta yang semakin hari semakin mengakar batangnya?
Aku tahu aku hanyalah tokoh figuran yang kapanpun mau menampung darahmu. Belati di punggungmu menancap tajam dan dalam. Suaramu mengerang kesakitan dan kubiarkan kamu menangis dipundakku sampai sembuh meski pada akhirnya aku turut menambah lebam itu jadi semakin biru.
Namun, akhir tahun ini kita kembali ke dunia masing-masing. Lantas kembali menjadi orang asing. Kita tidak berlabuh ke dermaga yang sama. Sebab kamu tidak menemukan obat dalam diriku karena bahkan aku sudah lama membusuk dengan lukaku.
Kubilang aku menyukai dirimu yang dulu dan kamu juga bilang begitu. Kubilang aku lebih suka Mei dibanding bulan masehi lainnya tetapi kamu justru membenci Mei dan prosesnya.
Lihat? Kita bahkan tidak pernah setara dengan suka duka yang tercipta.
Karena pada dasarnya momen itu milikku. Hanya untukku.