komettarius
1 min readJul 21, 2023
a comet by John Everett (1876-1949), from National Maritime Museum

ringkihan itu terdengar nyaring di ujung malam yang bising

tepat di jam dua pagi, ia pergi mencari asal mula rindu yang menghantui

tanpa kabar, hanya bisa menahan sabar yang api nya semakin berkobar

bila kau tiba-tiba bertanya,

aku pun bingung harus menjawab apa

alasan apalagi yang harus aku lontarkan

sandiwara apalagi yang harus ku mainkan

tokoh macam apalagi yang harus aku perankan

kau tahu bahwa aku tidak pantas bersanding dengan cinta yang kau punya

aku adalah manusia durhaka

aku adalah kecewanya keluarga

aku adalah batin yang sering di sandera

tetapi aku ingin bersemoga

tulisan-tulisanku ini mampu menenangkan gemuruh hatimu

boleh, ya?

jujur, aku takut jika yang menantiku di seberang bukanlah engkau tuan, melainkan orang lain

padahal sudah jelas kau tidak akan menantiku, bahkan tidak pernah

kumaknai kamu sebagai hilang yang suatu saat nanti akan kembali pulang

karena aku ingin menjadi yakin pada ragumu, menjadi penenang akan cemasmu, menjadi tempat kamu membaca selamat pagiku, menjadi diantara keajaiban di saat aku jatuh cinta kembali

sejauh apapun aku berlari, tetap saja masih tersisa dirimu di benakku

jadi,

abadi saja di dalam aksaraku

sampai rasa ini menghilang tanpa sadar di telan waktu

komettarius
komettarius

Written by komettarius

Hanya manusia biasa yang gemar mengais kata-kata.

No responses yet